cara mengatasi nyeri haid yang tidak tertahankan


nyeri haid

     Pernahkan anda mengalami nyeri haid yang tidak tertahankan?... setiap bulan merasa mual pusing nyeri perut ,pangul ,pinggang keringat dingin gak bisa makan minum sama sekali bahkan saat hari pertama mens tubuh seperti lunglai gak bisa beraktifikas sama sekali.lalu bagaimana cara mengatasi nyeri haid tersebut? mengapa itu bisa terjadi? untuk lebih jelasnya mari kita simak penjelasan singkat berikut ini :


1. Penyebab nyeri haid yang tidak tertahankan.

     Gejala nyeri haid yang tidak tertahankan dan muncul saat menstruasi disebut dengan dismenore. Dismenore dapat terjadi karena adanya suatu zat yang disebut prostaglandin yang dilepaskan dari rahim saat menstruasi terjadi. Prostaglandin ini menyebabkan gejala-gejala seperti mual muntah, diare, sakit kepala, dan pusing. Prostaglandin menyebabkan rahim berkontraksi cukup kuat hingga bisa menyebabkan rasa nyeri (rasa nyeri bisa bervariasi dari yang hanya ringan saja hingga sangat berat seperti nyeri persalinan), dan lain lain

Dismenore ini dapat diperberat oleh beberapa kondisi seperti:
  1. Endometriosis 
  2. Fibroid atau miom pada rahim 
  3. Adenomiosis 
  4. Infeksi saluran reproduksi stenosis servikal atau bukaan serviks/mulut rahim yang kecil 
Dari ke 4 itu jarang terjadi namun jika itu sampai terjadi efeknya itu akan semakin buruk rasa sakitnya. berikut ini pengertian dari ke-4 hal yang dapat memperparah kondisi nyeri haid.

A. Endometriosis

     Endometriosis adalah kondisi dimana jaringan yang membentuk jaringan dinding dalam rahim tumbuh diluar rahin. jaringan ini dapat disebut endometrium ia tumbuh diindung telur,usus,tuba falopi,vagina, atau di rektum. Sebelum menstruasi, endometrium akan menebal sebagai tempat untuk menempelnya sel telur yang sudah dibuahi. Bila tidak dalam kondisi hamil, endometrium tersebut akan luruh, lalu keluar dari tubuh sebagai darah menstruasi. Pada kasus endometriosis, jaringan endometrium di luar rahim tersebut juga ikut menebal, tetapi tidak dapat luruh dan keluar dari tubuh. Kondisi tersebut dapat menimbulkan keluhan nyeri, bahkan dapat menyebabkan kemandulan.

B. Fibroid atau miom pada rahim

     Miom adalah benjolan atau tumor jinak yang tumbuh di rahim. Miom atau fibroid uterus dapat tumbuh di dinding rahim bagian dalam maupun bagian luar. Miom pada umumnya tidak akan menimbulkan gejala pada penderitanya. Namun jika sudah muncul gejala tersebut, penderita dapat merasakan suatu pendarahan menstruasi yang sangat banyak dan itu berlangsung lebih dari seminggu, nyeri perut bagian bawah, dan sering buang air kecil. Penyebabnya miom belum diketahui dengan pasti, namun ada beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko munculnya miom. Salah satu penyebabnya adalah peningkatan hormon estrogen, misalnya pada siklus menstruasi atau kehamilan. sedangkan faktor yang dapat menurunkan mion salah satunya adalah mengalami persalinan.  wanita yang pernah melahirkan memiliki risiko lebih rendah untuk menderita miom.

C. Adenomiosis

     Adenomiosis adalah kondisi yang terjadi ketika lapisan permukaan rongga rahim (endometrium) tumbuh di dalam dinding otot rahim. Normalnya, jaringan endometrium seharusnya hanya melapisi permukaan rongga rahim. Kondisi ini bisa dialami oleh semua wanita di kelompok usia, namun seringnya terjadi pada usia 40-50 tahun. Meski pada umumnya dianggap tidak membahayakan, adenomiosis dapat berpengaruh buruk pada kualitas hidup penderitanya. Ketika seseorang mengalami adenomiosis, jaringan endometriumnya tetap dapat berfungsi secara normal. Namun akibat adanya adenomiosis, rahim akan membesar, serta menimbulkan perdarahan yang banyak dan nyeri di perut bagian bawah.

Dismenore biasa tidak akan mengganggu kesuburan , namun bila terdapat kondisi-kondisi lainnya (yang disebut di atas) yang bisa memperberat dismenore, maka kondisi-kondisi tersebut yang mungkin bisa mengganggu kesuburan anda. Sebaiknya anda melakukan pemeriksaan ke dokter kandungan untuk dicari kembali apakah terdapat kelainan tertentu pada organ reproduksi anda. Bila memang tidak ada kelainan tertentu, mungkin memang yang anda alami hanya dismenore biasa. Dismenore biasa pun tetap bisa menyebabkan nyeri hebat pada beberapa wanita.
     Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat anda lakukan untuk membantu mengurangi dismenore anda:
  1.  konsumsi obat pereda nyeri seperti parasetamol sesaat menjelang menstruasi 
  2. hingga hari kedua atau ketiga menstruasi kompres perut dengan kompres hangat 
  3. saat nyeri pastikan hidrasi anda terjaga dengan baik (minum air setidaknya 2-3 liter sehari) 
  4. jaga pola makan yang sehat, cobalah makan lebih banyak serat terutama menjelang dan saat menstruasi, kurangi makanan berlemak dan minuman berkafein terutama menjelang dan saat menstruasi 
  5. olahraga teratur terbukti dapat mengurangi nyeri menstruasi 






















sumber :
https://www.alodokter.com/endometriosis
https://www.alodokter.com/miom
https://www.alodokter.com/adenomiosis

Posting Komentar

0 Komentar